PEMBANGUNAN BANGSA MUNAFIK DI INDONESIA


Oleh: Imam Bachtiar
Dalam satu dekade terakhir, bangsa Indonesia telah secara sadar dan berjamaah bahu membahu membangun generasi yang munafik. Pembangunan bangsa munafik dilakukan melalui keteladanan dan pendidikan. Salah satu ciri manusia yang munafik adalah jika berbicara berdusta (al-hadist). Jika seseorang suka berdusta, maka ciri munafik yang lainnya (tidak amanah, ingkar janji) akan secara otomatis melekat pada orang tersebut.
Para pemimpin bangsa Indonesia, baik di tingkat nasional maupun kabupaten secara bersama-sama telah memberikan keteladanan secara masal bagi generasi muda tentang cara-cara yang elegan untuk menjadi manusia munafik. Keteladanan pemimpin bangsa Indonesia dalam kemunafikan sangat banyak, bahkan tidak lagi dapat dihitung kecuali jika menggunakan kalkulator yang canggih. Dari semua keteladanan tersebut minimal dapat dipilah menjadi tiga peristiwa.
a) Di dalam pilkada (pemilihan kepala daerah) maupun pileg (pemilu legislatif), sebagian besar janji si calon pemimpin tidak dilakukan setelah dirinya terpilih menjadi pajabat. Pikiran pertama yang muncul dari si pejabat baru adalah fasilitas saya mana? Mobil baru saya mana? Uang komisi untuk saya mana? Si pejabat baru telah repot dengan dirinya sendiri. Setelah itu, pejabat baru repot membalas budi tim sukses dan panyandang dana kampanyenya. Dengan kesibukan tersebut si pejabat munafik tidak pernah ingat janjinya untuk memakmurkan dan melindungi rakyatnya.
b) Di dalam pekerjaan sehari-hari para pemimpin juga wajib membuat laporan keuangan yang tidak jujur. Jika ada bawahan yang ingin berlaku jujur, maka ia akan dianggap orang ‘aneh’ yang tidak dibutuhkan di dalam timnya. Orang jujur hanya akan merepotkan pejabat. Para pejabat wajib beraku curang, karena ia harus melayani atasannya dengan menyediakan sejumlah dana. Jika ada seorang menteri datang ke propinsi, maka semua kebutuhan menteri akan dibayar oleh pejabat terkait di propinsi tersebut. Semua orang tahu bahwa si menteri sudah punya anggaran lawatannya ke daerah, tetapi kelaziman (baca: kewajiban) daerah adalah menyediakan dana untuk melayani menteri. Hal seperti ini banyak terjadi hingga ke tingkatan yang lebih kecil, bahwa pejabat yang di atas dilayani oleh pejabat bawahannya. Urusan laporan keuangan sudah ada tenaga spesialis pemoles laporan keuangan.
c) Kebiasaan tidak jujur tidak dapat ditutupi. Ibarat pepatah, menyimpan bangkai akan tercium bau busuknya. Suatu hari seorang Kapolri tidak masuk kantor. Tiga orang jendral bawahan Kapolri memberikan informasi yang berbeda-beda tentang kemana dan dimana Kapolri berada. Ini hanyalah sebuah contoh yang secara nasional ditayangkan oleh televise. Kasus seperti ini sangat mudah disaksikan pada pejabat kita di semua tingkatan pemerintahan. Berbohong adalah suatu kelaziman, bahkan untuk urusan yang sepele. Apalagi jika kebohongan diperlukan untuk urusan yang besar, hukumnya dapat dinyatakan wajib oleh para pemimpin kita.
Sekolah merupakan sarana paling baik untuk membangun generasi muda, baik untuk membangun generasi yang munafik maupun yang amanah. Di sekolah mudah diterapkan prinsip ganjaran dan hukuman (reward and punishment). Siapa yang berperilaku sesuai dengan tujuan sekolah diberi ganjaran, yang tidak sesuai diberikan hukuman. Sayangnya, sekolah di Indonesia memilih untuk digunakan membangun generasi munafik. Siswa yang munafik mendapat ganjaran atau hadiah, sedangkan siswa yang jujur mendapatkan hukuman, yaitu rasa malu karena nilai Ujian Nasional (UN) rendah.
Secara teoritis, UN dapat memberikan manfaat yang sangat banyak bagi pendidikan di Indonesia. UN adalah sarana yang baik untuk memetakan kualitas pendidikan di Indonesia, sehingga dapat didiagnosis penyakitnya dan dirumuskan terapi penyembuhannya dengan kebijakan yang tepat. UN juga merupakan panggung nasional yang tersedia bagi siswa di pelosok daerah untuk dapat membandingkan kemampuan akademisnya dengan siswa di Jakarta. Hanya dengan UN anak kita dapat membandingkan kemampuan diri mereka sendiri dengan siswa sebayanya secara nasional. Karena itu, UN yang membutuhkan biaya sangat besar perlu dilaksanakan setiap tahun.
Para pemimpin yang munafik, baik pejabat yang membidangi pendidikan maupun politikus, akan mencemari tujuan yang baik menjadi tujuan yang munafik. Pelaksanaan UN dalam lima tahun terakhir semakin buruk. Nilai UN memang meningkat tetapi pelaksanaan UN semakin buruk. Jika ada sejumlah siswa yang berlaku curang saat UN, hal ini mudah dimaklumi. Jika guru mewajibkan siswanya untuk melakukan kecurangan, maka ini hanya terjadi di negeri yang mempunyai penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia.
Kecurangan UN akan berhasil membentuk generasi penerus yang munafik. Siswa berpikir bahwa belajar tidak ada gunanya lagi di jaman sekarang, karena waktu ujian semua jawaban diberikan oleh guru. Siswa yang belajar dengan yang tidak belajar tidak ada beda nilainya. Apalagi jika yang paling curang akan mendapat nilai UN paling baik sehingga berhak mendapat sertifikat siswa berprestasi terbaik dan sejumlah hadiah. Siswa yang jujur tidak mungkin dapat mengalahkan siswa yang curang, karena jawaban dari guru dibuat sambil si guru membuka buku.
Pemimpin bangsa Indonesia telah bekerja keras untuk membangun generasi muda yang munafik, agar 20 tahun lagi negara ini menjadi negara paling munafik di dunia. Setiap tahun para pejabat pendidikan bekerja keras secara kreatif menghasilkan karya yang mengagumkan dalam kemunafikan. Di dalam pelaksanaan UN, empat tahun yang lalu, guru memberikan jawaban melalui SMS kepada semua siswa, kecuai siswa yang jujur yang tidak mau bekerjasama dengan guru dalam kecurangan. Tiga tahun yang lalu, kecurangan UN dilakukan oleh beberapa orang guru. Si guru mengubah lembar jawaban siswa sebelum dikumpulkan di Kantor Dikpora. Dua tahun yang lalu, guru memberikan memberikan jawaban kepada siswa pagi hari sebelum ujian dilaksanakan. Seorang suruhan guru membagikan jawaban di perempatan jalan atau di tempat yang telah ditentukan. Tahunlalu, pola yang sama masih dilaksanakan. Tahun ini, soal UN memang sudah dibuat dalam 4-5 paket, dan tempat duduk siswa telah diatur sesuai dengan paket soal mereka. Guru mendatangi setiap kelas dan membacakan kunci jawaban setiap paket. Pengawas ujian yang tidak mau bekerjasama diancam sanksi oleh kepala sekolah. Di kantor Dikpora, petugas pemindai (computer) mempunyai tugas untuk mengacak pemindaian jawaban siswa. Walaupun jawaban siswa 100% seragam, maka hasil pemindaian komputer akan memberikan nilai yang sedikit berbeda dengan pola kesalahan yang berbeda.
Kecurangan tidak hanya diajarkan ketika siswa menghadapi UN. Dalam ulangan semester atau ulangan harian, banyak guru yang membiarkan siswanya bertindak tidak jujur. Membiarkan sebuah kejahatan sama saja dengan berbuat kejahatan. Membiarkan siswa menyontek sama saja dengan mengajarkan siswa untuk berbuat tidak jujur. Siswa yang jujur sulit mendapat nilai baik, sedangkan siswa yang curang nilainya semua baik. Pendidikan kemunafikan telah berhasil di semua lini kehidupan siswa. Kemunafikan diajarkan di sekolah dan diteladankan oleh pejabat pemerintah.
Menjadi munafik di Indonesia adalah sebuah pilihan yang sangat baik, karena menjadi orang yang jujur dan amanah sama dengan menjadi orang yang aneh dan bodoh. Orang jujur bukanlah orang yang mulia, melainkan orang yang nista, karena membuat urusan menjadi sulit. Demikianlah nilai moral yang kita ajarkan dan wariskan kepada generasi penerus Indonesia. Negara Indonesia dengan populasi muslim terbesar di dunia ini secara sadar dan terang-terangan telah berhijrah menuju Negara Munafik Indonesia.
Semoga masih ada orang yang bersedia menjadi manusia aneh, yang mengamalkan dan mengajarkan kejujuran. Jika mereka yang aneh tidak ada lagi di sini, sudah saatnya saya berhijrah ke China. Di negara komunis ini, kejujuran dan kerja keras diajarkan sebagai watak yang mulia. Jujur dalam berdagang adalah kunci sukses ekonomi China. Amanah dalam menerima mandat rakyat telah memakmurkan bangsa China. Keteguhan pengusaha dalam menunaikan janji telah memperluas perdagangan China. Sungguh sangat berbeda dengan di Indonesia. Kecurangan dan malas menjadi watak yang mulia, sedangkan kejujuran dan kerja keras adalah tindakan bodoh yang pernah dilakukan manusia. Saya mungkin saja terlalu bodoh memahami bangsa Indonesia.
(Bogor, 6 Juni 2011)

10 thoughts on “PEMBANGUNAN BANGSA MUNAFIK DI INDONESIA

  1. Saluut atas kritisnya Bp. ImamBachtiar thd fenomena syaithan yg kian merajalela di negeri ini. Sy sedih banget betapa penddknya banyak muslim tapi perilakunya justru jauh dri tuntunan islam. Banyak orang puasa, berhaji, banyak masjid didirikan, banyak ceramah agama di TV namun kenapa perilaku bangsa Indonesia yg banyak muslimnya justru sangat bertentangan dgn ajaran islam? Fa firru ilallah, kembalilah kamu smua wahai kaum muslimin utk tetap berpegang Kitabullah dan Sunnah Rasulullah SAW. Manfaatkan bln Ramadhan ini utk taubatan nasukha, jgn taubat pura2. ‘Audzu billahi min dzalik. Semoga Allah selalu memberikan kekuatan kpd muslim yg masih mau istiqomah thd kebenaran islam secara kaffah. amiin ya rabbal’alamin.

    • Pak Zaini,
      Terima kasih banyak kunjungan dan komentarnya. Semoga banyak teman lain yang merasa ada yang salah di negeri ini. Kadang orang melihat sebuah kelaziman adalah sebuah kenyataan yang benar dan kita hanya perlu mengikuti arus saja. Sikap seperti ini hanya memperburuk situasi.
      Salam,
      imam

  2. ass. pak imam. tetap beristiqomah lah kita diantara kemunafikan yang makin merebak dan makin dihargai. Emas dan intan menjadi sangat mulia setelah diangkat dari batuan, lumpur dan pasir. Kemudian diproses dengan penempaan. Manusia yang beristiqomah akan menjadi asing atau diasingkan, bukanlah masalah, karena kita hanya menghiraukan Alloh SWT.

  3. Bagaimana tidak munafiq wong aqidahnya aja amburadulll.sebentar lagi indo akan jadi negara memproduksi koruptor dan islam liberal dan atheis,dikarenakan lemahnya aqidah yang di amalkan kaum NU.dan orang2 yaman yang mengaku HABAIB. Saya 17 tahun merantau di negeri islam,ternyata negara negara islam selain indonesia aqidahnya sangat baik dan bermutu sekali.sehingga mereka jauh dari koruptor,adu domba,gunjing menggunjing(ghibah),suap menyuap,musik,sririk,rokok.dll.dan saya sendiri sering meniti watak dan tingkah pola orang indonesia di rantau,mereka jarang sholat,bermalas malasan,sering menipu dan tidak pernah mengucapkan SALAM sesama teman dan sebangsa,bahkan kumpul kebo hampir sudah biasa, MAKA DG ITU KAMI KATAKAN: KAMI KELUAR DARI AJARAN NU KEPARAT ITU, DAN SIAP MENDUKUNG AJARAN SALAFIY ATAU WAHABI.!!!!!!

  4. mendoakan saja
    mungkin itu karunianya
    tp jelas2 munafiq
    ih kasihan org lain,.
    semoga kedepannya tdk lagi amin
    salam sukses selalu @imambachtiar

    ak karna postingmu aku bisa tau dikit demi sdkit..

  5. Assalamualaikum pak, saya murid sma kelas 11 saat ini. Jujur saya termasu siswa yang jujur dalam ujian atau hal apapun disekolah. Sy selalu belajar dan tak mencontek. tetapi kebanyakan nilai saya berada di bawah teman2 dan guru2 mulai memata2i saya setiap di kelas dan selalu di beri pertanyaan pada proses KBM 😦 Saya sangat tersudut di kelas. Menurut bapak bagaimana?

    • Adielya,
      Wa alaikum salam wr wb.
      Saya mohon maaf tidak dapat memberi saran kepadamu karena saya tidak tahu sama sekali tentang sekolahmu dan keluargamu. Siswa yang jujur kadangkala memang mengalami perlakuan yang menyakitkan di sekolah umum. Pemilihan sekolah tidak hanya atas keinginan anak melainkan juga melibatkan keinginan orangtua.
      Dari pengalaman saya sebagai walisantri, saya dapat menjamin bahwa kejujuran adalah kewajiban di Pondok Gontor. Santri yang jujur mendapat pujian dan penghargaan sedangkan santri yang nyontek mendapat hukuman.
      Salam,
      Imam

Leave a comment